Ads 468x60px

Selasa, 15 Januari 2013

Soal Jembatan Selat Sunda, Kepala Bappenas: Tanya ke Pak Menko Ya, Bosnya Pak Menko!



Jakarta - Dua menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid II kompak tak komentar banyak soal nasib mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Misalnya Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto atau Djokir dan Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.

Djokir yang masuk sebagai anggota tim 7 menjelaskan, belum ada perkembangan terbaru terkait nasib jembatan yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera ini. "Belum ada," tutur Djokir di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Sementara itu, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana yang juga masuk sebagai anggota tim 7 menuturkan hal yang sama. Armida mengaku belum ada perkembangan yang berarti di proyek JSS.

Bahkan ia menyebut yang bertanggungjawab mengeluarkan informasi mengenai perkembangan proyek JSS termasuk kendala yang dihadapi adalah Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. "Tanya ke pak Menko ya, bosnya pak menko," kata Armida singkat.

Sejatinya, Jembatan Selat Sunda ditargetkan mulai groundbreaking tahun 2014. Proyek jembatan sepanjang 29 Km itu rencananya akan menelan dana sedikitnya Rp 100 triliun.

Pembahasan proyek ini dilakukan oleh Tim 7 yang terdiri dari Menteri Pekerjaan Umum dengan anggota Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Perindustrian, Sekretaris Kabinet, dan Kepala Bappenas ditunjuk oleh Presiden SBY.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo sempat mengusulkan revisi Perpres No 86 Tahun 2011 tentang Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda (KSISS).

Dalam perkembanganya usulan itu menuai perdebatan karena bakal mengancam kiprah pemrakarsa (pemda Lampung-Banten dan Artha Graha) untuk menyiapkan proyek JSS termasuk studi kelayakan dan basic design.

Masalah ini dibahas di kantor menko, yang kemudian dibentuk tim 7 sebagai tim inti yang membahas perbaikan maupun rekomendasi terkait persiapan pembangunan JSS. Sejak Juli lalu sejatinya masalah ini sudah ada keputusan namun hingga kini sudah 7 bulan lebih tak ada hasil.

0 komentar:

Posting Komentar