Ads 468x60px

Tampilkan postingan dengan label Finance. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Finance. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Februari 2013

Perusahaan Elektronika & Furnitur Raksasa Singapura Siap Hadir di Bekasi


Jakarta - Salah satu perusahaan elektronika, IT dan furnitur asal Singapura Courts Asia Ltd siap membuka gerai pertamanya di Indonesia. Salah satu perusahaan terbesar di Singapura ini melirik Bekasi untuk mengembangkan ekspansinya di Indonesia.

Seperti diberitakan Bernama, Jumat (15/2/2013), Courts Asia akan membuka megastore pertamanya di awal 2014 nanti. Terletak di Kota Harapan Indah, Bekasi, luas tanah yang telah disiapkan Courts Asia mencapai 140.000 square feet.

Melirik 2,4 juta warga Bekasi di Indonesia, Courts Asia melihat potensi Bekasi yang terus tumbuh gemilang setiap tahunnya.

Courts Asia siap menjadi saingan Giant dan Carrefour yang telah ada di Kota Harapan Indah, Bekasi. Bahkan, Courts Asia siap membangun mall juga di kawasan tersebut.

Executive Director dan CEO Courts Asia, Terence Donald O'Connor mengatakan, tahun 2014 nanti gerai terbesar pertama akan hadir di Bekasi.

"Kita akan tumbuh berkembang menjadi pemain industri IT, elektronik dan furnitur di Indonesia," terangnya.

Courts Asia ini menawarkan alat-alat kelistrikan, rumah tangga hingga produk elektronik dan IT. Courts Asia menargetkan 300 orang akan terserap sebagai tenaga kerja.

Courts Asia telah memiliki jaringan luas di Singapura dan telah berkembang selama 35 tahun di Singapura dan 25 tahun di Malaysia.
read more

Jumat, 01 Februari 2013

Proyek Gedung Tertinggi Milik Tomy Winata Masuk Tahap Uji Tanah di SCBD

Jakarta - Bagi anda yang mondar-mondir di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), akan terlihat mulai dibongkarnya gedung Automall di jantung kawasan SCBD. Gedung ini rencananya akan diratakan untuk dijadikan gedung tertinggi di Indonesia, Signature Tower setinggi 628 meter dengan 111 lantai.

Wakil Presiden Direktur PT Jakarta International Hotels & Development Tbk Santoso Gunara mengatakan, kegiatan pembongkaran itu bagian dari proses uji struktur tanah atau soil test di lokasi bakal berdirinya Signature Tower.

"Kita perlu area kerja untuk soil test dulu," kata Santoso, Jumat (1/2/2013)

Namun Santoso masih tutup mulut soal finalisasi pembiayaan konstruksi mega proyek ini yang nilainya mencapai US$ 2 miliar. Ia juga belum mau memastikan kapan groundbreaking proyek Signature Tower dimulai. "Belum," katanya.

Sebelumnya Santoso pernah mengatakan para ahli gempa akan dilibatkan dalam proyek pembangunan menara Signature Tower. Para ahli gempa itu di antaranya berasal dari Jepang dan juga ITB (Institut Teknologi Bandung).

Proses pengerjaan soil test, akan dilakukan proses pengeboran 200 meter ke dalam tanah. Pihaknya ingin memastikan bahwa investasi membangun gedung dengan 111 lantai harus didukung oleh struktur lantai yang tak memadai.

Hasil uji tersebut akan menentukan desain pondasi menara yang lebih detail. Sehingga akan menentukan dalam menekan risiko terburuk jika adanya gempa bumi. Indonesia merupakan negara yang masuk dalam jalur gempa.

Signature Tower setinggi 628 meter akan dibangun di SCBD Jakarta, tepatnya di lokasi gedung Automall. Gedung Automall sebelumnya menjadi tempat penjualan mobil dan motor mewah berada di lokasi lot 6 kawasan SCBD. Gedung ini bagian dari Kawasan SCBD yang dikelola oleh oleh PT Danayasa Arthatama Tbk, yang salah satu sahamnya dimiliki oleh pengusaha Tomy Winata pemilik Artha Graha Network.

Tahapan-tahapan proyek ini sudah mulai terlihat setidaknya, pada 21 Mei 2012 yang lalu, PT Danayasa Arthatama Tbk, telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan MGM Hospitality di Las Vegas, Amerika Serikat

Rencananua gedung ini akan dilengkapi hotel super mewah di 20 lantai teratasnya. MGM Hospitality, dengan menggunakan 'brand' prestisiusnya yaitu Bellagio Hotel akan mengelola 290 kamar hotel supermewah.

Targetnya proyek ini akan selesai dalam kurun waktu lebih kurang 5 tahun. Besarnya nilai investasi dalam pembangunan Signature Tower ini diperkirakan akan mencapai tidak kurang dari US$ 2 miliar.
read more

Rabu, 30 Januari 2013

Omzet Media Hary Tanoe Melonjak, Laba Bhakti Investama Meroket 178%


Jakarta - PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) mencatat perolehan laba bersih selama 2012 sebesar Rp 679 miliar. Laba ini meningkat 178% dibandingkan pada periode tahun 2011 yang sebesar Rp 244 miliar.

Dikutip dari keterangan resmi BHIT yang disampaikan ke BEI, Rabu (30/1/2013), pencapaian ini terutama didorong oleh peningkatan kinerja dari keseluruhan unit bisnis yang tercermin dalam pertumbuhan total pendapatan konsolidasi yang naik 25% menjadi Rp 9,6 triliun dari Rp 7,7 triliun.

Ditopang dengan kenaikan laba bersih yang sangat baik, Laba per Saham perusahaan milik Hary Tanoesudibjo ini (Earning per Share) pun melonjak tajam sebesar 125% menjadi Rp 19 per lembar saham.

Pencapaian ini belum mencakup capital gain sebesar Rp 723,8 miliar dari kepemilikan langsung Perseroan atas saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), yang sesuai prinsip akuntansi tidak dibukukan sebagai komponen laporan rugi laba namun langsung meningkatkan ekuitas Perseroan.

Hasilnya tercermin dari peningkatan nilai buku per saham Perseroan dari Rp 194,1 menjadi Rp 271,6. Berkat kinerja dari anak perusahaan di bisnis media sepanjang tahun 2012, kontribusi pendapatan anak perusahaan dari bisnis media berbasis konten dan periklanan terus tumbuh dan meningkat sebesar 17% ke Rp 6,2 triliun dibandingkan Rp 5,3 triliun di 2011.

Kontribusi pendapatan juga dibukukan oleh anak perusahaan yang terdaftar di bursa pada tahun 2012, yakni MSKY, di mana total pelanggan aktif meningkat dari 1,16 juta pelanggan di awal tahun 2012 menjadi 1,72 juta pelanggan per akhir 2012. Hasilnya, bisnis media berbasis pelanggan membukukan pertumbuhan yang sangat baik yakni sebesar 37% menjadi Rp 2,4 triliun dibandingkan Rp 1,7 triliun di 2011.

Kombinasi pendapatan dari kedua bisnis media tersebut mewakili 89% dari total pendapatan Perseroan. Investasi strategis di bisnis jasa keuangan mengikuti pertumbuhan bisnis media dengan mencatatkan pertambahan total pendapatan di 2012 menjadi Rp 667 miliar atau naik 95% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama Rp 341 miliar.

Group President & CEO Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan kegembiraannya melihat kinerja keuangan perusahaan yang sehat.

"Pencapaian kinerja Perseroan yang luar biasa di tahun 2012 tidak terlepas dari efektifitas strategi yang diterapkan dan kerja keras dari seluruh karyawan Perseroan. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan atas komitmen dan kerja kerasnya," kata Harry Tanoe.

Ke depan, Harry menambahkan, BHIT secara konsisten akan merealisasikan rencana investasi strategis pada proyek-proyek yang prospektif dengan
memanfaatkan momentum yang ada.

"Akuisisi bank komersial yang sehat, pengembangan bisnis di sektor infrastruktur serta penguatan kinerja di sektor energi dan sumber daya alam akan menjadi langkah strategis perusahaan untuk tetap berpacu dalam dinamika ekonomi di Indonesia," tutupnya.
read more