Jakarta - Pemerintah mulai berencana melakukan strategi
penanggulangan banjir di Jabodetabek khususnya Jakarta. Rencana yang
akan dilakukan adalah mengalirkan air dari Ciliwung ke Banjir Kanal
Timur (BKT) yang kapasitasnya besar.
Menko Perekonomian Hatta
Rajasa mengatakan, saat ini aliran air di Ciliwung lebih diarahkan ke
Banjir Kanal Barat (BKB) yang saat ini jebol di wilayah Latuharhary,
Menteng, Jakarta.
"Banjir Kanal Timur itu kosong sedangkan Banjir
Kanal Barat sangat berat, kali Cilwung tidak masuk ke sana (BKT) dan
harus dijalankan," ungkap Hatta usai rapat koordinasi di Kantor Pelindo
II, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/1/2013).
Kemudian untuk
menghubungkan Ciliwung dengan BKT, pemerintah siap untuk merogoh uang
dari APBN. Tidak tanggung-tanggung Rp 500 miliar telah disiapkan
pemerintah usai instruksi presiden SBY.
"Antisipasi dan arahan
Presiden telah memutuskan untuk jangka pendek untuk melakukan koneksi
Ciliwung ke kanal banjir timur sebesar Rp 500 miliar," kata Hatta.
Menurut
Hatta, proyek ini efektif karena beban berat air Ciliwung selama ini
hanya terfokus di Banjir Kanal Barat. Rencana program ini akan
direalisasikan 2014 mendatang.
"Yang penting saat ini membantu korban dan menyelamatkan dan segera akan direalisasi tahun 2014," tandas Hatta.
Sebelumnya,
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto pernah melontarkan ide baru
ini. Saat mengunjungi lokasi BKT di Jalan Otista, Jakarta Timur, Djoko
mengatakan, pihaknya akan membuat terowongan sepanjang 2,15 km untuk
mengalihkan debit air di Kali Ciliwung ke BKT.
Jadi nanti menurut
pihak Kementerian PU, rencananya akan dibuat terowongan dari Ciliwung
menuju BKT, karena selama ini kapasitas BKT masih bisa untuk dialiri
air.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar