Ads 468x60px

Senin, 21 Januari 2013

Sambungkan Ciliwung dan BKT, Pemerintah 'Rogoh' 500 Miliar di 2014

Jakarta - Pemerintah mulai berencana melakukan strategi penanggulangan banjir di Jabodetabek khususnya Jakarta. Rencana yang akan dilakukan adalah mengalirkan air dari Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT) yang kapasitasnya besar.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, saat ini aliran air di Ciliwung lebih diarahkan ke Banjir Kanal Barat (BKB) yang saat ini jebol di wilayah Latuharhary, Menteng, Jakarta.

"Banjir Kanal Timur itu kosong sedangkan Banjir Kanal Barat sangat berat, kali Cilwung tidak masuk ke sana (BKT) dan harus dijalankan," ungkap Hatta usai rapat koordinasi di Kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/1/2013).

Kemudian untuk menghubungkan Ciliwung dengan BKT, pemerintah siap untuk merogoh uang dari APBN. Tidak tanggung-tanggung Rp 500 miliar telah disiapkan pemerintah usai instruksi presiden SBY.

"Antisipasi dan arahan Presiden telah memutuskan untuk jangka pendek untuk melakukan koneksi Ciliwung ke kanal banjir timur sebesar Rp 500 miliar," kata Hatta.

Menurut Hatta, proyek ini efektif karena beban berat air Ciliwung selama ini hanya terfokus di Banjir Kanal Barat. Rencana program ini akan direalisasikan 2014 mendatang.

"Yang penting saat ini membantu korban dan menyelamatkan dan segera akan direalisasi tahun 2014," tandas Hatta.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto pernah melontarkan ide baru ini. Saat mengunjungi lokasi BKT di Jalan Otista, Jakarta Timur, Djoko mengatakan, pihaknya akan membuat terowongan sepanjang 2,15 km untuk mengalihkan debit air di Kali Ciliwung ke BKT.

Jadi nanti menurut pihak Kementerian PU, rencananya akan dibuat terowongan dari Ciliwung menuju BKT, karena selama ini kapasitas BKT masih bisa untuk dialiri air.

0 komentar:

Posting Komentar